Peta Persoalan
Audit Public Relation.
Hallo Selamat Datang di Blog aku ^_^
ini adalah tulisan pertamaku loh di blog ini, tulisan ini aku buat pertama kali untuk memenuhi salah satu mata kuliah aku yaitu Audit PR. Selamat membaca semoga bermanfaat ya untuk kalian semua.
Public
Relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini
publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan
keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari
publiknya.
Seorang
Public Relations merupakan seseorang yang menjadi jembatan antara perusahaan
atau organisasi dengan publiknya.
Seorang Public relations membantu sebuah perusahaan, oganisasi, badan
atau institusi agar publik mau bekerja sama dengan baik. Selanjutnya Seorang PR
harus mengetahui apakah pelaksanaan program atau kegiatan yang dilakukan apakah
sesuai dengan rencana atau tidak. Melalui evaluasi atau penilaian program PR,
kita dapat mengetahui apakah di masa yang akan datang ada yang perlu
diperbaiki.
Audit
komunikasi merupakan bagian dari tolak ukur, aplikasi, dan persiapan strategis
untuk mendesain suatu perencanaan, program dan kerja PR, Kegiatan audit komunikasi dirancang untuk
memberikan penjelasan mengenai adanya perbedaan antara kenyataan dilapangan
yang dihadapinya dengan kegiatan komunikasi dikaitkan dengan reaksi tanggapan
pihak publik (khalayak sasaran).
Definisi
audit yang diberikan American Accounting Association, audit merupakan proses
sistemik dalam perolehan dan penilaian secara objektif atas bukti-bukti
berkenaan dengan pernyataan tentang tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa
ekonomi yang menentukan tingkat kecocokan antara pernyataan tersebut dengan
criteriakriteria baku, serta pengkomunikasian hasil-hasilnya kepada pihak
pengguna yang berkepentingan (Andre Hardjana, 2000:6).
Begitu
pula definisi yang diberikan oleh Joseph A. Kopec, seperti yang dikutip cutlip,
Center dan Broom (Ngurah Putra, 1998 : 26) yang menyatakan audit komunikasi
”sebagai sebuah analisis lengkap tentang komunikasi organisasi baik internal
maupun eksternal yang dirancang untuk memahami kebutuhan, kebijakan, praktek
dan kemampuan komunikasi, dan untuk menemukan data sehingga manajemen puncak
dapat membuat keputusan yang ekonomis dan berdasarkan informasi lengkap tentang
tujuan kedepan komunikasi organisasi”.
Tujuan
audit komunikasi dalam kegiatan PR:
Audit
komunikasi seringkali digunakan untuk mengevaluasi bagaimana suatu organisasi
berlangsung berkenaan dengan suatu karakteristik unsur pokok kelompok
Audit
komunikasi digunakan untuk menganalisis kedudukan perusahaan dengan karyawan
atau komunitas tetangga perusahaan, menilai pembaca terhadap saran komunikasi
rutin seperti laporan tahunan dan news release; atau menguji penampilan
organisasi/perusahaan sebagai warga perusahaan.
Audit
komunikasi sering memberikan benchmark (tanda untuk menentukan tingginya letak
suatu daerah/perusahaan) menghadapi program PR dimasa mendatang yang dapat
diterapkan dan diukur.
Alasan
diselenggarakan audit komunikasi :
1. Untuk
mengetahui apakah program komunikasi berjalan dengan baik
2. Ingin
membuat diagnosis tentang masalah yang terjadi atau berpotensi dan peluang yang
mungkin terbuang
3. Ingin
melakukan evaluasi atas kebijakan baru atau praktek komunikasi yang terjadi
4. Ingin
memeriksa hubungan antara komunikasi dengan tindakan operasional lain
5. Ingin
menyusun anggaran kegiatan komunikasi
6. Ingin
menetapkan patok banding
7. Ingin
mengukur kemajuan dan perkembangan dengan membanding-kannya dengan patok
banding tadi
8. Ingin
mengembangkan atau melakukan restrukturisasi fungsi-fungsi komunikasi
9. Ingin
membangun landasan dan latar belakang guna mengembangkan kebijakan dan program
komunikasi baru (Andre Hardjana, 2000 : 17-18)
Audit
Komunikasi biasanya dilakukan untuk mengukur efektivitas suatu kegiatan atau
program komunikasi. Dalam sebuah organisasi, (sebagai bagian dari fungsi public
relations) audit komunikasi diperlukan untuk:
1. Menentukan
“lokasi” di mana kelebihan muatan informasi ataupun kekurangan muatan informasi
terjadi berkaitan dengan topik-topik, sumber-sumber, dan saluran-saluran
komunikasi tertentu
2. Menilai
kualitas informasi yang dikomunikasikan oleh dan/atau kepada sumber-sumber
informasi
3. Mengukur
kualitas hubungan-hubungan komunikasi
4. Mengenali
jaringan-jaringan yang aktif-operasional untuk desas-desus, pesan-pesan sosial
dan pesan-pesan kedinasan
5. Mengenali
sumber-sumber kemacetan arus informasi dan para penyaring informasi dengan
memperbandingkan peran-peran komunikasi dalam praktik
6. Mengenali
kategori-kategori dan contoh tentang pengalaman-pengalaman dan
peristiwa-peristiwa komunikasi yang tergolong positif ataupun tergolong negatif
7. Menggambarkan
pola-pola komunikasi yang terjadi pada tingkatan pribadi, kelompok, dan
organisasi dalam kaitannya dengan topik, sumber, saluran, frekuensi, jangka
waktu, dan kualitas interaksi
8. Memberikan
rekomendasi-rekomendasi tentang perubahan ataupun perbaikan yang perlu
dilakukan berkaitan dengan sikap, perilaku, praktik-praktik kebiasaan, dan
keterampilan yang didasarkan atas hasil analisis audit komunikasi (Hardjana,
2000 dalam Kriyantono, 2006).
Pendekatan
audit komunikasi :
1.
Pendekatan konseptual yang berkaitan dengan kinerja organisasi dibidang
komunikasi atau efektivitas sistem komunikasi. Untuk itu diawali dengan
pemilihan standar untuk mengukur kinerja organisasi, yakni mengukur sejauh mana
tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari kegiatan-kegiatan komunikasi
tercapai. Kemudian diaplikasikan pada pemeriksaan kinerja organisasi.
Efektivitas itu sendiri berkaitan dengan berapa besar dampak kegiatan
penyebaran informasi atau tingkat kesesuaian antara penyampaian informasi dan
kebutuhan informasi. Efektivitas komunikasi dapat diukur dengan enam kriteria,
yakni :
-
Penerima komunikasi (receiver)
-
Isi pesan (content)
-
Ketepatan waktu (timing)
-
Saluran (media)
-
Format keemasan (format)
-
Sumber (source)
2.
Pendekatan survey sebagai alat tunggal, merupakan riset evaluasi lapangan yang
paling banyak dilakukan, hampir semua riset evaluatif dalam komunikasi
organisasi termasuk dalam kategori ini, diantaranya riset homofili yang
mengukur efektivitas komunikasi berdasarkan kemiripan ciri-ciri (frame of
reference) antara penyampaian dan penerima komunikasi, riset kecemasan atau
ketidakamanan karyawan dengan berbagai posisi dalam jaringan interaksi, riset
kredibilitas yang berkaitan dengan hubungan manusiawi antara pihak-pihak yang
terlibat dalam komunikasi khususnya keandalan, riset kontingensi yang mencari
kondisi-kondisi kritis yang berpengaruh pada komunikasi baik kondisi mikro
maupun makro, yang menimbulkan masalah, riset jaringan yang mencari hubungan
antar anggota dalam kelompok maupun antar kelompok. Kemudian menghubungkannya
dengan macam-macam aspek komunikasinya, seperti kebutuhan kepuasan dan kinerja,
serta riset efektivitas komunikasi dan organisasi yang memeriksa hubungan
komunikasi efektif dan kinerja organisasi.
3.
Pendekatan prosedur yang lebih mengutamakan proses penyelenggaraan audit
komunikasi dari pada alat-alat pengukuran yang digunakan. Pendekatan ini paling
kompleks, karena melibatkan sekelompok auditor dengan alat ukur ganda untuk
seluruh organisasi dalam suatu kurun waktu.
Ada
beberapa kasus Audit PR salah satunya pada perusahaan bedak PT. Pigeon.
Tahun
2000an Perusahaan bedak PT. Pigeon memproduksi bedak padat untuk wantia remaja
, namun bedak padat tersebut di isukan mengandung pewarna pakaian yang
berbahaya bagi kulit. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak
layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidaknyamanan
ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar.
Oleh
karena itu PR PT.Pigeon perlu melakukan beberapa tindakan dibawah ini agar
masalah-masalah bisa teratasi dengan baik. Berikut pengembangan penjabaran
berdasarkan teori Cutlip & Center (dalam Ruslan, 2014:148): proses
perencanaan program kerja melalui “proses empat tahapan atau langkah-langkah
pokok” yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja public
relations (PR) atau kehumasan, yaitu:
1.
Penelitian dan
mendengarkan (research-listening) - fact
finding
mencari data-data yang akurat
mengenai produk kami dengan bahan-bahan
yang digunakan untuk pembuatan bedak padat tersebut dan melihat kelapangan
/masyarakat yang menggunakan produk tersebut apabila keadaannya mengacu pada hal
yang menggawatkan perusahaan misallnya masyarakat banyak yang menganggap bedak
padat tersebut berbahaya sehingga di
demo keberadaannya.
maka tahap selanjutnya adalah
menentukan dan memahami data tersebut agar dapat menentukan keputusan
selanjutnya. Tahapan fact finding ini penting bagi seorang PR, karena data yang
diperoleh harus benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi
(akurat). Apabila dalam tahapan fact finding seorang PR salah mengumpulkan data
maka tindakan selanjutnya sudah dapat dipastikan salah semuanya sehingga harus
memulai tahapan fact finding dari awal untuk bisa menentukan tindakan
selanjutnya yang tepat agar tujuan perusahaan tercapai. Jadi dalam tahapan ini,
PR harus tau dan paham betul apa yang menjadi permasalahan dalam perusahaannya
sehingga dapat dengan tepat menentukan tindakan selanjutnya.
2.
Perencanaan dan mengambil
keputusan (planning-decision)-planning
Menyusun rancangan hal hal apa saja
yang harus dilakukan oleh seorang PR, setelah PR mendapatkan bukti dan fakta
bahwa produk perusahaan tidak mengandung bahan pewarna pakaian yang berbahaya
untuk kulit,rencana pertama akan
dialkukan adalah conferensi pers yaitu dengan mengundang para wartawan di lobby
perusahaan pigeon kemudian membawa ahli
lab dan dokter kulit yang telah menyelidiki composisi dari bahan pembuatan
bedak tersebut dan PR sebagai perwakilan atau juru bicara dari perusahaan ,
kemudian mengadakan acara bazzar di mall dan didalamnya ada uji coba pembuktian
bedak yang berbahaya dengan yang aman dan juga memberikan hadiah bagi pembeli
bedak tersebut. Dan dengan tempat yang sama
yaitu di mall perusahaan pigeon akan
mengadakan talk show dengan mengundang artis “icon” dan mengundang badan pom ,dokter kulit.
membuat berita melalui media cetak,majalah
mengenai perbaikan citra dari produk kami.membuat iklan yang mengandung
unsur pembuktian bahwa bahan-bahan pembuatan bedak ini adalah alami semuanya dan
tentunya juga harus menarik dengan memperhatikan komposisi warna dan icon atau
artis yang menjadi talent dalam iklan tersebut.
3.
Mengkomunikasikan dan
pelaksanaan (communicating-action)
Kemudian PR akan membagikan tugas
kapada karyawan yang memiliki keahlian pada tugasnya masing masing agar
rancangan yang telah disusun berjalan dengan baik misalnya membagi tugas untuk
acara event siapa saja yang mengatur lokasi, bintang tamu dsb, kemudian yang
merancang berita di media cetak agar terlihat lebih menarik dan tugas lainnya
.Setelah semua hal-hal sudah di atur dengan baik, PR beserta karyawan lain yang
ikut serta membantu kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya langsung
melakukan tindakan dan terjun kelapangan untuk merealisasikannya. Tentunya
setiap kegiatan ini juga kami bekerja sama dengan pihak media agar setiap
kegiatan kami di beritakan sehingga perusahaan kami membaik imagenya. Tentunya
hal ini juga diawali dengan hubungan yang baik antara PR dengan para
wartawan/pers .Dalam pelaksanaan kegiatan seorang PR perusahan yang memegang
andil besar bagi kegiatan yang akan dilaksanakan ini maka PR harus mengontrol
segala kegiatan yang dilakukan agar meminimalisir kesalahan dan meluruskan
segala sesuatu yang melenceng dari jalur yang telah disepakati atau ditentukan
. tujuan lainnya yaitu agar segala kegiatan berjalan sesuai rencana sehingga
target atau tujuan yang diinginkan bisa tercapai dengan baik karena pada
dasarnya yang merancang kegiatan ini adalah seorang PR, maka PR itu juga yang
harus mengawasi agar sesuai track/perencanaan awal.
4.
Mengevaluasi (evaluating)
Setelah selesai kagiatan tersebut
seorang PR perusahaan pegeon akan
mengevaluasi seluruh kegiatan tersebut apakah berjalan sesuai rencana ,lancar
dan memenuhi target yang diinginkan sehingga kedepannya diperlukan modifikasi
atau tidak.dan tidak lupa setelah kegiatan ini PR juga harus memantau segala
pemberitaan yang berkembang di publik melalui media massa maupun media
elektronik.
Membangun Pencitraan dan Reputasi
Strategi
Public Relations PT. Pigeon berupa Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah
memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas, lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan dan Iain-lain.
Untuk menjalin hubungan baik dengan stakeholder Public Relations PT. Pegeon
melalui program Corporate Social Responsibility dalam membangun citra
perusahaan.
Sehingga
dalam hal ini kegiatan CSR sangat diperlukan Public Relations PT. Pigeon dalam
menjalankan tugasnya, salah satunya untuk membina hubungan kerjasama dengan
masyarakat dalam bidang produk bedak bayi. Berdasarkan sifatnya, pelaksanaan
program Corporate Social Responsibility dapat dibagi dua, yaitu: Program
Pengembangan Masyarakat (Community Development), dan Program Pengembangan
Hubungan atau Relasi dengan publik (Relations Development). Dalam program
pengembangan relasi dengan publik, program Corporate Social Responsibility yang
merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, baik fisik (berkaitan
dengan sampah, limbah, polusi dan kelestarian alam) maupun sosial
kemasyarakatan, sebaiknya menjadi perhatian khusus bagi divisi Public Relations
atau Hubungan Masyarakat.
Dalam
implementasi program Corporate Social Responsibility, Public Relations (PR)
mempunyai peran penting, terlebih dalam konteks pembentukan citra perusahaan.
Dalam pelaksanaannya Public relations terlibat sejak proses pengumpulan fakta,
perumusan masalah, perencanaan dan pemrograman, aksi dan komunikasi, serta
evaluasi untuk mengetahui sikap publik terhadap perusahan. Sebenarnya tujuan
dari implementasi program Corporate Social Responsibility adalah dalam rangka
memperkuat keberlanjutan perusahaan di sebuah kawasan, dengan jalan membangun
kerjasama antar stakeholders yang difasilitasi perusahaan dengan menyusun
program-program pengembangan masyarakat sekitarnya. Kemudian dalam proses
pengembangannya tiga stakeholders inti diharapkan mendukung penuh, di antaranya
adalah; perusahaan, pemerintah dan masyarakat.
Strategi
Public Relations PT. Pigeon dalam program Corporate Social Responsibility yang
sasaran dari Program Corporate Social Responsibility PT. Pegeon: memberikan
bedak gratis ketempat plosok-plosok social atau umum, memberi sponsor hadiah
kepada event lona bayi sehat atau bayi cerdas dalam bidangnya, Kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan, Pengembangan kesehatan masyarakat, program
menumbuhkan ekonomi kerakyatan, Sosial budaya bagi kesejahteraan masyarakat PT.
Pigeon. Bentuk kegiatan Public Relations biasanya dilaksanakan setiap
memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) PT. Pigeon, dengan melaksanakan event-event
yang bersifat sosial kemasyarakatan dan entertainment, seperti mengadakan jalan
sehat, pembagian uang tunai dan sembako, mengadakan pasar malam, mengikuti
bazar, sumbangan kepada yatim piatu dan Iain-lain. Semua kegiatan ini bertujuan
untuk mengimplementasikan program Corporate Social Responsibility agar dapat
membentuk opini dan citra positif di mata masyarakat, khususnya di. (company
profile).
[1] Hardjana, Andre. 2000. Audit Komunikasi : Teori dan Praktek. PT. Grasindo. Jakarta.
[4]
https://elmurobbie.files.wordpress.com/2009/02/audit-komunikasi.pdf
Komentar
Posting Komentar